Artikel

Sekolah Indonesia Vs Sekolah Hongkong

Guru Anita Kusuma Dewi merupakan salah satu aktivis Sekolah Guru Indonesia yang lulus seleksi dan berkempatan mengajar Paket B dan Paket C untuk Warga Negara Indonesia di Hongkong bersama Dompet Dhuafa. Kesempatan ini digunakannya juga untuk mengenali lebih jauh bagaimana sistem pembelajaran di Hongkong dan apa perbedaanya dengan Indonesia.

Menurut Guru Anita Hongkong memiliki sistem pendidikan yang lebih maju dibandingkan dengan Indonesia. Beliau menceritakan bagaimana pola rekruitment guru, kurikulum yang digunakan, fasilitas yang tersedia, dan karakteristik anak WNI yang bersekolah disana. Untuk pola rekruitmen guru, Hongkong mengedepankan integritas dan kapasitas guru. Bahkan seorang Ahli Bedahpun bisa menjadi guru disana, kata Guru Anita. Hal itu menunjukkan siapapun yang siap menjadi guru, memiliki kemampuan, portofolio yang baik, dan lolos dalam masa penjajakan selama 3 bulan akan diterima sebagai seorang Guru.

Untuk kurikulum yang digunakan guru Anita mengatakan metode dan penilaian yang digunakan tidak berbeda dengan kurikulum K-13 yang digunakan di Indonesia, hanya saja perbedaannya adalah semua sekolah mewajibkan bahasa kanton, tidak ada pelajaran agama di sekolah umum jikapun ada di sekolah Islam namun hanya sekilas, pra pembelajaran dilakukan dengan sangat cermat dimana assessment kepada anak yang melibatkan orang tua dilakukan terlebih dahulu. Namun beban belajar lebih banyak dan jam belajar juga lebih panjang. Kadang hal ini yang membuat anak-anak WNI yang bersekolah disana merasa stress.

Hampir semua sekolah memiliki standar fasilitas yang baik ditandai dengan adanya banyak tes kesiapan yang dilakukan di sekolah sebelum anak masuk sekolah, seperti tes kesehatan, tes skill anak, dan sebagainya.

Ketika ditanya karakteristik anak WNI yang bersekolah disana, Guru Anita menjawab ‘Pada dasarnya semua anak itu sama, mereka aktif dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, tidak berbeda dengan anak Indonesia lainnya’. Anak WNI yang bersekolah disana terkenal sebagai anak-anak yang ramah dan penuh tata krama hal ini dikarenakan orang tua mereka sangat berhati-hati dengan budaya pergaulan yang berbeda dengan budaya di Indonesia.

Ramadhan Guru Nusantara bersama Guru Anita Kusuma Dewi

Untuk melihat cuplikan lebih lengkap bisa lihat di:
https://www.facebook.com/sekolahguruindonesia/videos/237950624312375/?flite=scwspnss&extid=7B4RQLAvK8THjZnU

What's your reaction?

Excited
0
Happy
1
In Love
0
Not Sure
0
Silly
0

You may also like

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in:Artikel