ArtikelArtikel

Kerjasama Dengan Kemendikbud, SGI Adakan Program Trauma Healing di Sumbawa Barat

Program Trauma Healing melalui Psikososial kepada anak-anak Sekolah Dasar di Kabupaten Sumbawa Barat mulai berlangsung sejak pekan kedua di bulan Desember. Kegiatan ini berlangsung berkat kerjasama Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan dengan Yayasan Dompet Dhuafa yang bertujuan untuk menangani Post Traumatic Syndrome Disorder (PTSD) yang dialami oleh anak-anak korban bencana gempa bumi dengan memberikan pelayanan pemulihan trauma sesuai dengan tingkat traumatik anak.

Seperti diketahui, Kabupaten sumbawa Barat termasuk wilayah yang terkena dampak bencana yang cukup parah. Menurut catatan BNPB pada 30 Juli 2018lebih dari 10.000 bangunan rusak diantaranya bangunan sekolah yang mengalami rusak ringan hingga rusak parah sehingga mengharuskankegiatan belajar mengajar dipindahkan sementara ke kelas-kelas darurat yang dibangun oleh pemerintah.

Kegiatan Psikososial ini berlangsung di 10 sekolah, yakni SDN 2 Rampe, SDN 1 Seteluk, SDN 2 Seteluk, SDN 4 Seteluk, SDN Tapir, SDN Air Suning, SDN 2 Mararan, SDN 3 Seteluk, SDN 12 Taliwang, dan SDN 2 Jereweh. “Kegiatan ini terdiri dari beberapa tahap, mulai dari perkenalan,  pengenalan bencana alam, mitigasi gempa, membangkitkan kembaliharapan siswa, games dan membangun komitmen siswa untuk terus semangat bersekolah meskipun daerah mereka tengah dilanda bencana. Tentu semuanya dikemas dengan kegiatan-kegiatan yang menyenangkan” ungkap Ayu, salah satu relawan yang bertugas dalam kegiatan psikososial.

                        Kegiatan Psikososial diantaranya mendongeng

Selain memberikan trauma healing kepada siswa, Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Yayasan dompet Dhuafa juga berupaya memberikan pelatihan kepada para tenaga pendidik, tenaga kependiidkan serta orangtua siswa selaku bagian dari sistem pendidikan dengan memberikan materi parenting. Hal ini dimaksudkan agar setiap unsur dalam pendidikan dapat terlibat dalam upaya memperbaiki proses kegiatan belajar mengajar. “kami hanya sementara disini, dan selanjutnya para guru dan orangua siswalah yang akan melanjutkan pendidikan di masing-masing sekolah mereka. oleh karena itu kami juga ingin melibatkan pihak-pihak terkait dalam kegiatan ini agar semuanya dapat bersinergi bersama. Karena pendidikan sejatinya melibatkan 3 unsur yakni keluarga, sekolah dan Masyarakat.” Ucap Ahmad abdul Wasiudin selaku koordinator relawan Yayasan Dompet Dhuafa.

What's your reaction?

Excited
0
Happy
0
In Love
0
Not Sure
0
Silly
0

You may also like

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in:Artikel