ArtikelArtikel

Upacara Online dan Diskusi Guru Pemimpin

Sabtu 2 Mei 2020 Guru-guru dari berbagai wilayah di Indonesia yang difasilitasi Sekolah Guru Indonesia Dompet Dhuafa melaksanakan Upacara Online memperingati hari Pendidikan Nasional. acara ini diprakarsai sedikitnya oleh 61 Guru dari berbagai provinsi.

dimulai dengan pembacaan Ayat suci Al Quran oleh: Guru Andi dari Provinsi NTB dilanjutkan dengan menyanyikan Indonesia raya, Mars SGI, Pembacaaan 10 Kepemimpinan Guru Indonesia oleh Guru Dakim dari Sumatera Selatan, sambutan oleh ketua Sekolah Guru Indonesia dan ditutup doa oleh guru Reza dari Kalimantan Selatan. meski acara dilaksanakan secara online namun terlihat guru-guru khidmat mengikuti rangkaian upacara hari pendidikan.

Guru Asep Ihsanudin selaku ketua Sekolah Guru Indonesia menyampaikan dalam sambutannya bahwa acara ini dibuat oleh para guru sebagai bentuk dedikasi seorang pendidik yang meski dalam kondisi wabah Covid 19 yang tidak memungkinkan acara yang mengumpulkan masa namun para guru tetap berusaha untuk menjalankan amanat sebagai pendidik dengan sebaik-baiknya.

selain itu dalam sambutannya Asep menambahkan bahwa momen School from Home ini harus dijadikan momen perbaikan kualitas pendidikan diantaranya: memperkuat kolaborasi mendidik dengan orang tua, pemanfaatan teknologi, perumusan kurikulum yang berpihak pada anak dan kehidupan mendatang dengan tidak hanya memberikan targetan kogitif namun juga mini harus jadi penguatan pembelajaran kontekstual yang sesuai realita kehidupan anak, pembiasaan positif di rumah, pendidikan karakter, dan life skill. dan semua ini harus juga dipertahankan saat pandemik ini berakhir insyaAllah.

Selain Upacara acara ini dilanjutkan dengan sharing dan diskusi tentang pengalaman guru melakukan proses pembelajaran saat School from Home dan hal apa saja yang harus dipertahankan meski SfH sudah selesai. guru-guru yang sharing ada 8 orang yakni: Guru Salmah dari Kalmantan Utara, guru Irwanto dari Jawa Barat, Guru Wa Ode dari Sulawesi Tenggara, Guru Fitri dari Jawa Timur, Guru Nanik dari Kalimanatan Timur , Guru Anilda dari Sulawesi Barat, Guru Hasbullah dari Sulawesi Tengah, dan Guru Hamdani dari NTB.

Kesimpulannya bahwa banyak metode dan media yang digunakan saat School from Home oleh para guru yang tidak biasa dan membuat guru-guru belajar untuk mengemas pembelajaran lebih baik dan memungkinkan di masa pandemik ini. ada yang memanfaatkan teknologi, namun ada juga yang memanfaatkan media karena tak memungkinkan menggunakan teknologi di daerah-daerah terpencil.

Pada Akhirnya moderator menyimpulkan bahwa momentum hardiknas adalah momentum refleksi dan evaluasi para guru untuk menghadirkan upaya solutif terhadap percepatan perbaikan di Indonesia dengan kondisi yang ada dan para guru sebagai pemimpin pembelajaran di ruang kelas adalah tokoh utama untuk mewujudkan transformasi kelas ajar menuju arah yang lebih baik.

Selengkapnya tonton di : https://youtu.be/PBkyUfOLA_Q

What's your reaction?

Excited
0
Happy
0
In Love
0
Not Sure
0
Silly
0

You may also like

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in:Artikel