ArtikelArtikel

Cara Mengoptimalkan Tim Sekolah berdasarkan Bakat Guru

Ruang Bincang Guru bulan Agustus 2020 yang digelar pada (31/8) digelar khusus untuk para pemimpin sekolah. Guru Jusria Kadir, S.Sos yang merupakan Kepala SDIT Ar Rahmah sekaligus Aktivis SGI Sulawesi Selatan alumni program SGI Millenial Leader membawakan materi bertajuk Mengoptimalkan Tim Sekolah berdasarkan Bakat Guru secara live streaming kepada peserta melalui media sosial Sekolah Guru Indonesia.

Berikut materi yang disampaikan oleh narasumber, hal yang paling mendasar agar dapat tercapainya optimalisasi kinerja suatu sekolah adalah adanya kerjasama diantara pihak sekolah dengan tenaga pendidik.  Dalam konteks ini harus ada kaloborasi yang baik diantara keduanya sehingga dapat saling terpenuhi visi ketahanan manusia di bumi. Selain itu, diantara kedua belah pihak harus menjadi orang-orang yang mampu menggerakkan dan menjalankan peran peradaban baik secara personal maupun komunal sehingga fitrah manusia itu akan berujung pada manusia itu sendiri.

Kemudian, arahkan pada diri sendiri untuk dapat memahami bentuk kepribadian dan temukan hal yang paling unik yang dimiliki oleh diri sendiri. Tentunya, ini tidak dapat dilakukan dalam kurun waktu yang singkat atau bahkan sekedar memprediksi tentang kepribadian seseorang. Untuk dapat mengetahui kepribadian seseorang bisa dilakukan dengan cara memahami suatu konsep kehidupan yaitu “Ikigai dan Talents Mapping”.

Konsep Ikigai ini sangat terkenal dan sudah mengakar di kebudayaan masyarakat Jepang sehingga memberikan makna serta kegigihan untuk dapat menjalankan hidup. Adapun langkah dalam menemukan kepribadian itu sendiri berdasarkan konsep Ikigai yakni passion (hal yang paling di sukai), vocation ( sesuatu yang bisa diakukan atau dikuasai), profession (hal yang dibutuhkan oleh dunia/masyarakat), dan mission (tindakan yang dilakukan dan bermanfaat untuk masyarakat). Sementara itu, talents mapping  atau pemetaan bakat merupakan serangkaian tes assessment yang saling berkaitan dengan bakat dan kekuatan yang dapat digunakan oleh individu maupun sekelompok orang.

Dengan kata lain, untuk dapat menemukan bakat dalam diri dapat ditelaah melalui daily activities (kegiatan sehari-hari yang berulang secara alami), sistem pola pikir, perasaan, dan kemampuan diri dalam menghasilkan sebuah produktivitas. Disisi lain, ciri-ciri terdapatnya bakat dalam diri seseorang ditandai dengan adanya yearning (keinginan untuk terus melakukan), rapid learning (mudah dan cepat dalam belajar), satisfaction (adanya kepuasan), dan timelesness (berkepanjangan). Sebagai tambahan, ragam bakat dapat dikategorikan ke dalam empat golongan yakni thinking, srtiving, relating, dan influencing.

Selanjutnya adalah memahami dan menerapkan konsep kekuatan dengan cara bekerja penuh inisiatif dan antusias, apabila dikerjakan dengan penuh semangat akan memberikan hasil terbaik dan konsisten. Apabila bakat dan kekuatan sudah menyatu, saatnya tim sekolah dan para pendidik merelasikan pada pendidikan karakter berdasarkan kurikulum yang diterapkan di sekolah.  Nah, dalam kurikulum itu sendiri ada yang mengacu pada return dan hidden curriculum yang dapat membantu pengembangan materi secara mendalam sehingga peserta didik dapat mengetahui ragam bakat yang ia miliki. Untuk anak dibawah usia 14 tahun belum disarankan untuk melakukan test bakat akan tetapi tugas guru dan orang tualah yang memperkenalkan ragam bakat tersebut untuk memperluas wawasan mereka. Sehingga, ketika mereka beranjak dewasa mereka mampu mengenali dan memperdalam kemampuan dan bakat sesuai dengan kepribadian diri masing-masing dan tentunya juga dukungan dari lingkungan serta stimulus orang-orang sekitar.

Penulis : Guru Siska Permata Sari

What's your reaction?

Excited
0
Happy
0
In Love
0
Not Sure
0
Silly
0

You may also like

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in:Artikel